Energi terbarukan adalah sumber energi yang diperoleh dari proses alami yang terus menerus diisi ulang, seperti sinar matahari, angin, hujan, pasang surut, dan energi geotermal. Sejarah penggunaan energi terbarukan dimulai jauh sebelum zaman modern, dan telah berkembang seiring dengan kemajuan teknologi serta meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.
1. Masa Kuno dan Pertengahan
- Matahari: Sejak zaman kuno, manusia telah menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi, misalnya dalam mengeringkan makanan dan bahan bangunan.
- Angin: Pemanfaatan angin juga sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, contohnya penggunaan layar pada kapal-kapal di Mesir Kuno dan penggunaan kincir angin untuk menggiling biji-bijian atau memompa air di Persia kira-kira pada tahun 500 M.
- Air: Roda air telah digunakan di Yunani Kuno dan kekaisaran Romawi untuk berbagai keperluan mekanis, termasuk penggilingan dan irigasi.
2. Revolusi Industri
- Boiler dan Mesin Uap: Meski bukan energi terbarukan, penemuan mesin uap di abad ke-18 membantu mengembangkan teknologi yang kemudian bisa diadaptasi untuk menghasilkan energi dari sumber yang terbarukan.
- Energi Hidro: Di akhir abad ke-19, energi hidroelektrik mulai dikembangkan secara intensif, dengan pembangunan bendungan dan pembangkit listrik tenaga air.
3. Abad ke-20
- Pengembangan Energi Geotermal, Angin, dan Matahari: Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi bersih, teknologi seperti panel surya, turbin angin, dan fasilitas geotermal mulai dikembangkan.
- Krisis Energi 1970-an: Krisis minyak tahun 1970-an memicu kepentingan global terhadap energi terbarukan. Banyak negara mulai serius meneliti dan mendorong penggunaan energi yang lebih bersih dan terbarukan sebagai alternatif dari bahan bakar fosil.
- Kebijakan dan Subsidi: Pemerintah di berbagai negara mulai mengeluarkan kebijakan dan subsidi untuk mendukung penelitian serta implementasi teknologi energi terbarukan.
4. Abad ke-21
- Perkembangan Teknologi dan Penurunan Biaya: Biaya produksi energi terbarukan, seperti energi matahari dan angin, menurun drastis karena inovasi teknologi dan skala produksi yang lebih besar.
- Kesadaran Lingkungan dan Perubahan Iklim: Kesadaran global mengenai perubahan iklim dan lingkungan mempercepat adopsi energi terbarukan. Kesepakatan internasional seperti Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris menggarisbawahi pentingnya pengurangan emisi karbon.
- Microgrid dan Energi Tersebar: Peningkatan penggunaan sistem microgrid dan teknologi energi tersebar memungkinkan lebih banyak individu dan komunitas untuk memanfaatkan energi terbarukan secara lokal.
Secara keseluruhan, sejarah energi terbarukan adalah cerita tentang adaptasi manusia terhadap sumber daya alam dengan cara yang berkelanjutan. Kemajuan ini tidak hanya menjanjikan masa depan energi yang lebih bersih, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan merusak lingkungan.